Jumat, 11 Desember 2009

Harga Minyak Terus Turun

NEW YORK, KOMPAS.com - Harga minyak tergelincir pada Kamis (10/12/2009) waktu setempat, memperpanjang penurunan baru-baru ini, di tengah keraguan terus-menerus tentang laju pemulihan dari resesi dan tanda-tanda permintaan energi lamban.

Kontrak berjangka utama New York, minyak mentah light sweet untuk Januari, merosot 13 sen menjadi ditutup pada 70,54 dollar AS per barrel, level rendah yang terakhir terlihat pada awal Oktober. Bahkan dalam perdagangan intraday, kontrak sempat menyusut di bawah 70 dollar AS.

Di London, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Januari turun 53 sen menjadi menetap di 71,86 dollar per barrel.

Kontrak New York telah menumpahkan hampir delapan dolar, atau 10 persen dari nilai, dalam tujuh sesi penurunan berturut-turut.

Perdagangan New York sangat berhati-hati dengan latar belakang laporan ekonomi makro campuran, termasuk menyusutnya kesenjangan perdagangan AS, Italia yang keluar dari resesi dan krisis utang di Dubai dan Yunani.

Jason Schenker dari Prestige Economics mengatakan bahwa pedagang merasakan kekakuan untuk pemulihan dari resesi terburuk dalam beberapa dasawarsa. "Para pelaku pasar tampaknya akan datang perlahan-lahan ke realisasi bahwa pemulihan benar akan memakan waktu bertahun-tahun," katanya.

Dollar, bertahan mantap Kamis setelah menguat dalam beberapa hari terakhir, tidak mendukung sebuah kenaikan kecil harga kontrak berjangka New York dalam pembukaan perdagangan. "Pendulum sentimen pendulum telah berayun menuju pesimisme," kata analis MF Global Mike Fitzpatrick, membantu mendorong minyak turun ke 69,81 dollar AS selama sesi.

"Kami melihat 70 dollar AS per barel sebagai lantai bawah harga yang seharusnya tidak akan terlintasi untuk periode waktu yang berkelanjutan," kata Kevin Norrish dari Barclays Capital.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar