Kamis, 08 April 2010

12 cara hidup bahagia

Melakukan evaluasi diri adalah salah satu cara untuk menyiasati berbagai permasalahan dalam hidup kita, agar kita dapat hidup bahagia. Coba perhatikan sekeliling Anda, apakah Anda sudah melupakan hal-hal yang dulu membuat Anda bahagia. Telusuri satu persatu hal yang mampu membangkitkan semangat hidup Anda kembali!
Di bawah ini adalah 12 rahasia untuk hidup bahagia:
1. Ubah Situasi. Hidup itu penuh pilihan. Jika Anda merasa mentok menghadapi suatu masalah, jangan langsung memvisualisasikan 'jalan buntu' di depan Anda. Segera ubah situasi. Cari cara untuk dapatkan solusinya. Misalnya, jika beban kerja Anda rasakan sudah melewati batas, cobalah mencari kemungkinan untuk mendelegasikan sebagian pekerjaan Anda kepada orang lain
2. Jangan bosan belajar, membuat perubahan dan meminta maaf. Anda tidak pernah terlalu tua untuk berbuat baik. Ingatlah, jika hari ini Anda berbuat baik, Anda akan mendapatkan imbalannya di lain hari. Setiap hari berarti! .
3. terima apa yang tidak bisa diubah. Stres bisa terjadi setiap saat. Misalnya, ketika sedang melakukan pekerjaan menumpuk dan dikejar waktu, tiba-tiba lampu padam, dan komputer tidak bisa digunakan. Dari pada meratapi masalah, lebih baik Anda menerima apa yang terjadi serta berpikir positif bahwa suatu saat lampu akan hidup kembali. Gunakan waktu tersebut untuk beristirahat, misalnya. Rasa panik hanya akan menuntun Anda ke arah stress yang berlebihan.
4. Cara Anda mengelola stres menentukan kualitas hidup Anda. Coba ikuti kegiatan sosial. Penelitian mengungkapkan bahwa menjadi relawan memberi manfaat yang sangat besar bagi ketenangan jiwa seseorang.
5. Manjakan diri. Stres memiliki 'kontribusi' yang cukup besar dalam kondisi kesehatan seseorang. Siasati stres dengan memberikan 'jeda' pada aktivitas harian Anda. Mulailah memanjakan diri, dengan melakukan relaksasi untuk menenangkan pikiran. Hargai dan perhatikan diri Anda.
6. Lenyapkan rasa cemas. Kadangkala, kita sering mengkhawatirkan sesuatu yang belum terjadi. Padahal, mungkin saja 80% dari apa yang Anda cemaskan belum tentu terjadi. Jadi, jangan teralu cepat meramal sesuatu hal buruk akan terjadi pada Anda. Bebaskan pikiran kita dari kecemasan yang tak beralasan!
7. Ungkapkan kebahagiaan Anda. Biasakan berbicara dengan kata-kata yang membangkitkan rasa gembira dan sikap positif. Kata-kata bisa mempengaruhi emosi dan sikap Anda, sehingga situasi ini bisa memacu semangat Anda.
8. Satu senyuman membuat hidup Anda bersemangat. Jadi tersenyumlah. Orang lain yang melihat Anda, pasti akan ikut bahagia.
9.Rasa cinta itu menyembuhkan. Tebarkan kasih sayang Anda ke semua orang yang Anda cintai. Bina huhungan dengan orang-orang terdekat yang dapat membuat Anda bahagia. Rasa bahagia itu menular. Maka carilah orang-orang yang bisa menularkan rasa bahagia itu kepada Anda.
10.Yakin pada diri sendiri. Berhenti berharap pada orang lain. Kebahagiaan tidak bergantung pada orang lain, tetapi ada dalam diri Anda sendiri.
11. Realisasikan impian Anda. Mimpi adalah faktor pemicu yang bisa menjadi titik awal dari masa depan yang lebih cerah dan bahagia!Banyak orang sukses yang memulai usahanya dengan mimpi yang besar
12. Asah spiritualitas. Banyaklah berdoa dan mendekatkan diri pada Tuhan untuk menjernihkan pikiran Anda.

Tua Kaya Raya atau Sengsara, Mana Pilihan Anda?

Tua Kaya Raya atau Sengsara, Mana Pilihan Anda?
________________________________________
Merupakan hal yang cukup unik, mengingat kita begitu mudah untuk berbelanja atau menukar ponsel lama kita dengan ponsel baru, dibandingkan dengan untuk menabung. Atau nongkrong berjam-jam di kafe mahal yang sekali nongkrong bisa menghabiskan uang ratusan ribu rupiah dibandingkan menabung. Berbagai gaya hidup metropolis lainnya yang tanpa sadar menjadi “siluman” pengeruk uang kita. Sebenarnya ada beberapa cara agar menabung bisa dijadikan sebagai gaya hidup kita,
berikut tipsnya:
1. Punya impian
Ada orang bijak yang mengatakan, ”Tak ada yang lebih menyakitkan daripada hidup tidak punya impian.” Jadi mulailah dengan mempunyai impian. Ada salah satu klien saya yang mempunyai impian sederhana tapi sangat spesifik, yaitu membeli rumah tanpa utang ketika mencapai umur 40 tahun (umurnya sekarang 25 tahun). Setelah melalui perhitungan dan analisa risiko, dia menabung setiap bulan sebesar Rp 2,5 juta ke dalam reksa dana saham yang terus-menerus di-rebalancing, sehingga pada umur 40 tahun, dia bisa membeli rumah idamannya.
2. 2. "Pay your self first before you pay others"
Ketika kita gajian tiap bulan, atau ketika kita menerima uang, seringkali kita harus membayar orang lain lebih dulu, membayar perusahaan listrik untuk tagihan listrik, membayar perusahaan telepon untuk tagihan telepon, membayar gaji pembantu, membayar uang sekolah, dan sisanya (kalau ada sisa), barulah dipikir-pikir untuk menabung (kalau tidak tergoda sale di mal).
Kalau caranya begini, kapan kita bisa kaya? Kapan kita bisa pensiun dini? Dan yang terpenting, kapan bisa tercapai tujuan keuangan kita tanpa utang? Cara yang terbaik adalah pay your self first, gaji diri Anda terlebih dahulu, tabung uang Anda di awal bulan, investasikan uang Anda di awal ketika Anda menerima uang. Sebab “gaji” yang Anda bayarkan ke diri Anda sendiri ini, akan dapat mewujudkan impian Anda tanpa anda perlu berutang ke sana ke mari.
3. 3. Pikir sejuta kali, kalau perlu semiliar kali untuk berutang
Bila Anda punya pikiran, “Sepertinya enak nih, naik mobil pribadi, capek naik motor terus, tapi uang di tabungan belum cukup, utang aja ah”, pikir sejuta kali. Atau, Anda punya pikiran seperti ini, ”Sepatunya keren banget, diskon 10% lagi, tapi belum gajian nih. Gesek aja ah, nanti pas gajian baru dibayar (dijamin, pas gajian pun, tidak dibayar)”, pikir semiliar kali.
Amerika, perekonomiannya sedang mengalami deep crisis karena utang. Amerika, negara superpower pun bisa terkena krisis karena utang mortgage, apalagi kita. Bunga bank terutama bunga kartu kredit yang mencapai 3-3,5% per bulan atau 42 % per tahun, merupakan utang yang sangat mahal. Investasi mana yang bisa memberikan return sebesar itu per tahun? Jadi please, consider, consider and reconsider again, kalau Anda ingin berutang.
4. 4. Bergaya hidup sederhana
Warren Buffet, salah satu pria terkaya di dunia, pemilik perusahaan Berkshire Hathaway, yang selembar saham perusahaannya mencapai nilai ribuan dollar, mempunyai gaya hidup yang sangat menarik. Dia tinggal di rumah yang sama yang dia beli 30 tahun yang lalu, dan setiap anaknya hanya diberi uang yang cukup sedikit untuk ukuran orang superkaya seperti dirinya.
Dia tidak terlena dengan gaya hidup mewah, sebab Buffet tahu benar, extravaganza life style comes with the expensive price. Oleh sebab itu, dia tidak pernah tertarik untuk bergaya hidup mewah. Rumah yang besar, pajaknya pun pasti mahal, begitu juga dengan perawatannya.
Bila keempat langkah tadi sudah berhasil diterapkan, bersiaplah untuk menyambut masa depan yang lebih terjamin, nyaman, dan pasti terbebas dari lilitan utang. Don’t worry, pengorbanan yang Anda lakukan sekarang, akan berbuah sangat manis di kemudian hari. Jadi pilih mana? Muda gemar menabung tua kaya raya, atau muda hura hura mati sengsara? The choice is yours.

Jumat, 02 April 2010

Pidato anak 12 tahun membungkam para pemimpin dunia di pbb

Inilah Isi pidato tersebut: (Sumber: The Collage Foundation)

Halo, nama Saya Severn Suzuki, berbicara mewakili E.C.O - Enviromental
Children Organization
Kami adalah kelompok dari Kanada yg terdiri dari anak-anak berusia 12
dan 13 tahun, yang mencoba membuat perbedaan: Vanessa Suttie, Morga,
Geister, Michelle Quiq dan saya sendiri. Kami menggalang dana untuk
bisa datang kesini sejauh 6000 mil untuk memberitahukan pada anda
sekalian orang dewasa bahwa anda harus mengubah cara anda, hari ini di
sini juga. Saya tidak memiliki agenda tersembunyi. Saya menginginkan
masa depan bagi diri saya saja.

Kehilangan masa depan tidaklah sama seperti kalah dalam pemilihan umum
atau rugi dalam pasar saham. Saya berada disini untuk berbicara bagi
semua generasi yg akan datang.

Saya berada disini mewakili anak-anak yg kelaparan di seluruh dunia
yang tangisannya tidak lagi terdengar.

Saya berada disini untuk berbicara bagi binatang-binatang yang sekarat
yang tidak terhitung jumlahnya diseluruh planet ini karena kehilangan
habitatnya. Kami tidak boleh tidak di dengar.

Saya merasa takut untuk berada dibawah sinar matahari karena
berlubangnya lapisan OZON. Saya merasa takut untuk bernafas karena
saya tidak tahu ada bahan kimia apa yg dibawa oleh udara.

Saya sering memancing di Vancouver bersama ayah saya hingga beberapa
tahun yang lalu kami menemukan bahwa ikan-ikannya penuh dengan kanker.
Dan sekarang kami mendengar bahwa binatang-binatang dan tumbuhan satu
persatu mengalami kepunahan tiap harinya - hilang selamanya.

Dalam hidup saya, saya memiliki mimpi untuk melihat kumpulan besar
binatang-binatang liar, hutan rimba dan hutan tropis yang penuh dengan
burung dan kupu-kupu. Tetapi sekarang saya tidak tahu apakah hal-hal
tersebut bahkan masih ada untuk dilihat oleh anak saya nantinya.

Apakah anda sekalian harus khawatir terhadap masalah-masalah kecil ini
ketika anda sekalian masih berusia sama serperti saya sekarang?

Semua ini terjadi di hadapan kita dan walaupun begitu kita masih tetap
bersikap bagaikan kita masih memiliki banyak waktu dan semua
pemecahannya. Saya hanyalah seorang anak kecil dan saya tidak memiliki
semua pemecahannya. Tetapi saya ingin anda sekalian menyadari bahwa
anda sekalian juga sama seperti saya!

Anda tidak tahu bagaimana caranya memperbaiki lubang pada lapisan ozon kita..
Anda tidak tahu bagaiman cara mengembalikan ikan-ikan salmon ke sungai
asalnya.
Anda tidak tahu bagaimana caranya mengembalikan binatang-binatang yang
telah punah.

Dan anda tidak dapat mengembalikan hutan-hutan seperti sediakala di
tempatnya, yang sekarang hanya berupa padang pasir. Jika anda tidak
tahu bagaima cara memperbaikinya. TOLONG BERHENTI MERUSAKNYA!

Disini anda adalah delegasi negara-negara anda. Pengusaha, anggota
perhimpunan, wartawan atau politisi - tetapi sebenarnya anda adalah
ayah dan ibu, saudara laki-laki dan saudara perempuan, paman dan bibi
- dan anda semua adalah anak dari seseorang.

Saya hanyalah seorang anak kecil, namun saya tahu bahwa kita semua
adalah bagian dari sebuah keluarga besar, yang beranggotakan lebih
dari 5 milyar, terdiri dari 30 juta rumpun dan kita semua berbagi
udara, air dan tanah di planet yang sama - perbatasan dan pemerintahan
tidak akan mengubah hal tersebut.

Saya hanyalah seorang anak kecil namun begitu saya tahu bahwa kita
semua menghadapi permasalahan yang sama dan kita seharusnya bersatu
untuk tujuan yang sama.

Walaupun marah, namun saya tidak buta, dan walaupun takut, saya tidak
ragu untuk memberitahukan dunia apa yang saya rasakan.

Di negara saya, kami sangat banyak melakukan penyia-nyiaan. Kami
membeli sesuatu dan kemudian membuang nya, beli dan kemudian buang.
Walaupun begitu tetap saja negara-negara di Utara tidak akan berbagi
dengan mereka yang memerlukan.
Bahkan ketika kita memiliki lebih dari cukup, kita merasa takut untuk
kehilangan sebagian kekayaan kita, kita takut untuk berbagi.

Di Kanada kami memiliki kehidupan yang nyaman, dengan sandang, pangan
dan papan yang berkecukupan - kami memiliki jam tangan, sepeda,
komputer dan perlengkapan televisi.

Dua hari yang lalu di Brazil sini, kami terkejut ketika kami
menghabiskan waktu dengan anak-anak yang hidup di jalanan. Dan salah
satu anak tersebut memberitahukan kepada kami: " Aku berharap aku
kaya, dan jika aku kaya, aku akan memberikan anak-anak jalanan
makanan, pakaian dan obat-obatan, tempat tinggal, cinta dan kasih
sayang " .

Jika seorang anak yang berada dijalanan dan tidak memiliki apapun,
bersedia untuk berbagi, mengapa kita yang memiliki segalanya masih
begitu serakah?

Saya tidak dapat berhenti memikirkan bahwa anak-anak tersebut berusia
sama dengan saya, bahwa tempat kelahiran anda dapat membuat perbedaan
yang begitu besar, bahwa saya bisa saja menjadi salah satu dari
anak-anak yang hidup di Favellas di Rio; saya bisa saja menjadi anak
yang kelaparan di Somalia ; seorang korban perang timur tengah atau
pengemis di India .

Saya hanyalah seorang anak kecil, namun saya tahu bahwa jika semua
uang yang dihabiskan untuk perang dipakai untuk mengurangi tingkat
kemiskinan dan menemukan jawaban terhadap permasalahan alam, betapa
indah jadinya dunia ini.

Di sekolah, bahkan di taman kanak-kanak, anda mengajarkan kami untuk
berbuat baik. Anda mengajarkan pada kami untuk tidak berkelahi dengan
orang lain, untuk mencari jalan keluar, membereskan kekacauan yang
kita timbulkan; untuk tidak menyakiti makhluk hidup lain, untuk
berbagi dan tidak tamak. Lalu mengapa anda kemudian melakukan hal yang
anda ajarkan pada kami supaya tidak boleh dilakukan tersebut?

Jangan lupakan mengapa anda menghadiri konperensi ini, mengapa anda
melakukan hal ini - kami adalah anak-anak anda semua. Anda sekalianlah
yang memutuskan, dunia seperti apa yang akan kami tinggali. Orang tua
seharus nya dapat memberikan kenyamanan pada anak-anak mereka dengan
mengatakan, " Semuanya akan baik-baik saja , 'kami melakukan yang
terbaik yang dapat kami lakukan dan ini bukanlah akhir dari
segalanya.”

Tetapi saya tidak merasa bahwa anda dapat mengatakan hal tersebut
kepada kami lagi. Apakah kami bahkan ada dalam daftar prioritas anda
semua? Ayah saya selalu berkata, “Kamu akan selalu dikenang karena
perbuatanmu, bukan oleh kata-katamu”.

Jadi, apa yang anda lakukan membuat saya menangis pada malam hari.
Kalian orang dewasa berkata bahwa kalian menyayangi kami. Saya
menantang A N D A , cobalah untuk mewujudkan kata-kata tersebut.

Sekian dan terima kasih atas perhatiannya.

Selasa, 02 Maret 2010

GOBLOK atau PINTAR??? (kisah BOB SADINO)

Pasti Anda bingung dengan judulnya, ‘goblok’ kok dipelajari!
Awalnya saya juga bingung, tapi setelah bertemu langsung dengan Om Bob (pangilan akrab Bob Sadino), baru percaya bahwa statement itu benar.

Bob Sadino terkenal dengan pengusaha yang ‘Nyleneh’ gaya dan pola pikirnya.
Sejak dari jaman Soeharto, dia terkenal dengan ‘kostumnya’ yang selalu bercelana pendek.
Begitulah cara Om Bob bertemu dengan semua presiden negeri ini.

Di kediamannya di kawasan Lebak Bulus sebesar 2 hektar,
dia membuat kami pusing dengan statement-statement nya yang super Nyleneh.
Misalnya dia tanya, “Menurutmu kebanyakan orang bisnis cari apa Jay?”
Spontan kita jawab,”Cari untung om!”
Kemudian Om Bob balik menjawab,”Kalo saya cari rugi!”

Dia menjelaskan, kalo bisnis cari untung, apa selamanya untung?
Sama juga kalo bisnis cari rugi, apa selamanya rugi?
Maknanya adalah, rugi tak perlu ditakuti.
Bahkan karyawan Kemchicks (pabrik daging olahan) dan Kemfarms (exportir sayur dan buah) diijinkan untuk berbuat salah.
Sampai-sampai ada karyawan yang pernah membuat kerugian US$ 5 juta dan masih bekerja sampai sekarang.

Goblok atau Pintar? Trus apa maknanya belajar ‘Goblok’?

Bukankah banyak orang pandai tapi tak berhasil dalam usaha atau bahkan melangkahpun tak berani.

Om Bob bilang, kalo orang ‘goblok’ itu tak pandai menghitung, makanya lebih cepat mulai usaha.
Kalau orang pinter, menghitungnya ‘njlimet’, jadi nggak mulai-mulai usahanya.

Orang ‘goblok’ berbisnis tidak berfikir urutan, sedangkan orang pinter, berfikir urut.
Orang pintar tidak percayaan dengan orang lain, jadi semuanya mau dikerjain sendiri, seolah tak ada yang dapat menggantikan dirinya.

Nah, kalau orang ‘goblok’, dia akan mencari orang pintar dan harus lebih pintar darinya, untuk menjalankan usahanya.

Orang pintar ketemu gagal, cenderung mencari kambing hitam untk menutupi kekurangannya.
“Ehm, situasi ekonominya lagi down”, atau “Pemerintah nggak mendukung saya”, kata orang pintar.

Lain hal dengan orang ‘goblok’, jika ketemu gagal, nggak merasa kalau dia gagal, karena dia merasa sedang ‘belajar’.

Bahkan Om Bob juga mengatakan bahwa dia sebagai orang ‘goblok’ tidak melakukan perencanaan usaha, target ataupun mengenal cita-cita.

Namun sebaliknya, semua karyawannya harus memiliki target dan perencanaan.
Buahnya, orang ‘goblok’ yang jadi bossnya orang pintar.

Itulah adilnya Tuhan menciptakan orang pintar dan orang ‘goblok’.

Masalahnya sekarang, siapa yang merasa pintar, siapa yang merasa goblok?
Trus, enakan mana jadi orang pintar atau orang ‘goblok’?
Jika Anda semakin bingung dengan tulisan saya, artinya bagus, berarti Anda mulai ….Goblok!

Kalau Anda emosi, berarti Anda pintar. Itu juga kata orang Om Bob lho..!

Filosofi ‘goblok’
Bob Sadino dia ibaratkan seperti air sungai yang sedang mengalir.
Ketemu batu di depan, ya belok kanan atau belok kiri.
Namun seperti air di sungai, kitapun harus siap dikencingi, dibuangi sampah dan kotoran-kotoran yang lain. Jadi, pilih mana?

Edited: angel.crime

KACA SPION...Refleksi Seorang Andy Noya (Kick Andy)... :)

Kaca Spion (Catatan Andy Noya (kick Andi))....

Sejak bekerja saya tidak pernah lagi berkunjung ke Perpustakaan Soemantri
Brodjonegoro di Jalan Rasuna Said, Jakarta . Tapi, suatu hari ada kerinduan
dan dorongan yang luar biasa untuk ke sana . Bukan untuk baca buku,
melainkan makan gado-gado di luar pagar perpustakaan. Gado-gado yang dulu
selalu membuat saya ngiler. Namun baru dua tiga suap, saya merasa gado-gado
yang masuk ke mulut jauh dari bayangan masa lalu. Bumbu kacang yang dulu
ingin saya jilat sampai piringnya mengkilap, kini rasanya amburadul. Padahal
ini gado-gado yang saya makan dulu. Kain penutup hitamnya sama. Penjualnya
juga masih sama. Tapi mengapa rasanya jauh berbeda? malamnya, soal
gado-gado itu saya ceritakan kepada istri. Bukan soal rasanya yang
mengecewakan, tetapi ada hal lain yang membuat saya gundah.

Sewaktu kuliah, hampir setiap siang, sebelum ke kampus saya selalu mampir ke
perpustakaan Soemantri Brodjonegoro. Ini tempat favorit saya. Selain karena
harus menyalin bahan-bahan pelajaran dari buku-buku wajib yang tidak mampu
saya beli, berada di antara ratusan buku membuat saya merasa begitu bahagia.
Biasanya satu sampai dua jam saya di sana . Jika masih ada waktu, saya
melahap buku-buku yang saya minati. Bau harum buku, terutama buku baru,
sungguh membuat pikiran terang dan hati riang. Sebelum meninggalkan
perpustakaan, biasanya saya singgah di gerobak gado-gado di sudut jalan, di
luar pagar. Kain penutupnya khas, warna hitam. Menurut saya, waktu itu,
inilah gado-gado paling enak seantero Jakarta . Harganya Rp 500 sepiring
sudah termasuk lontong. Makan sepiring tidak akan pernah puas. Kalau ada
uang lebih, saya pasti nambah satu piring lagi. Tahun berganti tahun. Drop
out dari kuliah, saya bekerja di Majalah TEMPO sebagai reporter buku Apa dan
Siapa Orang Indonesia . Kemudian pindah menjadi reporter di Harian Bisnis
Indonesia . Setelah itu menjadi redaktur di Majalah MATRA. Karir sayaterus
meningkat hingga menjadi pemimpin redaksi di Harian Media Indonesia dan
Metro TV.

Sampai suatu hari, kerinduan itu datang. Saya rindu makan gado-gado di sudut
jalan itu. Tetapi ketika rasa gado-gado berubah drastis, saya menjadi
gundah. Kegundahan yang aneh. Kepada istri saya utarakan kegundahan
tersebut. Saya risau saya sudah berubah dan tidak lagi menjadi diri saya
sendiri. Padahal sejak kecil saya berjanji jika suatu hari kelak saya punya
penghasilan yang cukup, punya mobil sendiri, dan punya rumah sendiri, saya
tidak ingin berubah. Saya tidak ingin menjadi sombong karenanya.

Hal itu berkaitan dengan pengalaman masa kecil saya di Surabaya . Sejak
kecil saya benci orang kaya. Ada kejadian yang sangat membekas dan menjadi
trauma masa kecil saya. Waktu itu umur saya sembilan tahun. Saya bersama
seorang teman berboncengan sepeda hendak bermain bola. Sepeda milik teman
yang saya kemudikan menyerempet sebuah mobil. Kaca spion mobil itu patah.

Begitu takutnya, bak kesetanan saya berlari pulang. Jarak 10 kilometer saya
tempuh tanpa berhenti. Hampir pingsan rasanya. Sesampai di rumah saya
langsung bersembunyi di bawah kolong tempat tidur. Upaya yang sebenarnya
sia-sia. Sebab waktu itu kami hanya tinggal di sebuah garasi
mobil, di Jalan Prapanca. Garasi mobil itu oleh pemiliknya disulap menjadi
kamar untuk disewakan kepada kami. Dengan ukuran kamar yang cuma enam kali
empat meter, tidak akan sulit menemukan saya. Apalagi tempat tidur di mana
saya bersembunyi adalah satu-satunya tempat tidur di ruangan itu. Tak lama
kemudian, saya mendengar keributan di luar. Rupanya sang pemilik mobil
datang. dengan suara keras dia marah-marah dan mengancam ibu saya. Intinya
dia meminta ganti rugi atas kerusakan mobilnya.

Pria itu, yang cuma saya kenali dari suaranya yang keras dan tidak
bersahabat, akhirnya pergi setelah ibu berjanji akan mengganti kaca spion
mobilnya. Saya ingat harga kaca spion itu Rp 2.000. Tapi uang senilai itu,
pada tahun 1970, sangat besar. Terutama bagi ibu yang mengandalkan
penghasilan dari menjahit baju. Sebagai gambaran, ongkos menjahit baju waktu
itu Rp 1.000 per potong. Satu baju memakan waktu dua minggu. Dalam sebulan,
order jahitan tidak menentu. Kadang sebulan ada tiga, tapi lebih sering cuma
satu. Dengan penghasilan dari menjahit itulah kami - ibu, dua kakak, dan
saya - harus bisa bertahan hidup sebulan.

Setiap bulan ibu harus mengangsur ganti rugi kaca spion tersebut. Setiap
akhir bulan sang pemilik mobil, atau utusannya, datang untuk mengambil uang.
Begitu berbulan-bulan. Saya lupa berapa lama ibu harus menyisihkan uang
untuk itu. Tetapi rasanya tidak ada habis-habisnya. Setiap akhir
bulan, saat orang itu datang untuk mengambil uang, saya selalu ketakutan. Di
mata saya dia begitu jahat. Bukankah dia kaya? Apalah artinya kaca spion
mobil baginya? Tidakah dia berbelas kasihan melihat kondisi ibu dan kami
yang hanya menumpang di sebuah garasi?

Saya tidak habis mengerti betapa teganya dia. Apalagi jika melihat wajah ibu
juga gelisah menjelang saat-saat pembayaran tiba. Saya benci pemilik mobil
itu. Saya benci orang-orang yang naik mobil mahal. Saya benci orang kaya.

Untuk menyalurkan kebencian itu, sering saya mengempeskan ban mobil-mobil
mewah. Bahkan anak-anak orang kaya menjadi sasaran saya. Jika musim
layangan, saya main ke kompleks perumahan orang-orang kaya. Saya menawarkan
jasa menjadi tukang gulung benang gelasan ketika mereka adu layangan. Pada
saat mereka sedang asyik, diam-diam benangnya saya putus dan gulungan benang
gelasannya saya bawa lari. Begitu berkali-kali. Setiap berhasil
melakukannya, saya puas. Ada dendam yang terbalaskan.
Sampai remaja perasaan itu masih ada. Saya muak melihat orang-orang kaya di
dalam mobil mewah. Saya merasa semua orang yang naik mobil mahal jahat.
Mereka orang-orang yang tidak punya belas kasihan. Mereka tidak punya hati
nurani.

Nah, ketika sudah bekerja dan rindu pada gado-gado yang dulu semasa kuliah
begitu lezat, saya dihadapkan pada kenyataan rasa gado-gado itu tidak enak
di lidah. Saya gundah. Jangan-jangan sayalah yang sudah berubah. Hal yang
sangat saya takuti. Kegundahan itu saya utarakan kepada istri. Dia hanya
tertawa. ''Andy Noya, kamu tidak usah merasa bersalah. Kalau gado-gado
langgananmu dulu tidak lagi nikmat, itu karena sekarang kamu sudah pernah
merasakan berbagai jenis makanan. Dulu mungkin kamu hanya bisa makan
gado-gado di pinggir jalan. Sekarang,
apalagi sebagai wartawan, kamu punya kesempatan mencoba makanan yang
enak-enak. Citarasamu sudah meningkat,'' ujarnya. Ketika dia melihat saya
tetap gundah, istri saya mencoba meyakinkan, "Kamu berhak untuk itu. Sebab
kamu sudah bekerja keras." Tidak mudah untuk untuk menghilangkan perasaan
bersalah itu. Sama sulitnya dengan meyakinkan diri saya waktu itu bahwa
tidak semua orang kaya itu jahat. Dengan karir yang terus meningkat dan gaji
yang saya terima, ada ketakutan saya akan berubah. Saya takut perasaan saya
tidak lagi sensisitif. Itulah kegundahan hati saya setelah makan gado-gado
yang berubah rasa. Saya takut bukan rasa gado-gado yang berubah, tetapi
sayalah yang berubah. Berubah menjadi sombong.

Ketakutan itu memang sangat kuat. Saya tidak ingin menjadi tidak sensitif.
Saya tidak ingin menjadi seperti pemilik mobil yang kaca spionnya saya
tabrak. Kesadaran semacam itu selalu saya tanamkan dalam hati. Walau dalam
kehidupan sehari-hari sering menghadapi ujian. Salah satunya ketika mobil
saya ditabrak sepeda motor dari belakang. Penumpang dan orang yang dibonceng
terjerembab. Pada siang terik, ketika jalanan macet, ditabrak dari belakang,
sungguh ujian yang berat untuk tidak marah. Rasanya ingin melompat dan
mendamprat pemilik motor yang menabrak saya. Namun, saya terkejut ketika
menyadari yang dibonceng adalah seorang ibu tua dengan kebaya lusuh.
Pengemudi motor adalah anaknya. Mereka berdua pucat pasi. Selain karena
terjatuh, tentu karena melihat mobil saya penyok. Hanya dalam sekian detik
bayangan masa kecil saya melintas. Wajah pucat itu serupa dengan wajah saya
ketika menabrak kaca spion.

Wajah yang merefleksikan ketakutan akan akibat yang harus mereka tanggung.
Sang ibu, yang ecet-lecet di lutut dan sikunya, berkali-kali meminta maaf
atas keteledoran anaknya. Dengan mengabaikan lukanya, dia berusaha
meluluhkan hati saya. Setidaknya agar saya tidak menuntut ganti rugi.
Sementara sang anak terpaku membisu. Pucat pasi. Hati yang panas segera
luluh. Saya tidak ingin mengulang apa yang pernah terjadi pada saya. Saya
tidak boleh membiarkan benih kebencian lahir siang itu. Apalah artinya mobil
yang penyok berbanding beban yang harus mereka pikul.
Maka saya bersyukur. Bersyukur pernah berada di posisi mereka. Dengan begitu
saya bisa merasakan apa yang mereka rasakan. Setidaknya siang itu saya tidak
ingin lahir sebuah benih kebencian. Kebencian seperti yang pernah saya
rasakan dulu. Kebencian yang lahir dari pengalaman hidup
yang pahit.

Refleksi:
Mengapa harus sombong dengan kekayaan yang kita miliki, karena kekayaan
tiada berguna sama sekali, lebih baik menghidupkan lagi rasa toleransi yang
ada pada diri untuk kehidupan masyarakat yang lebih baik.

SERBA-SERBI TENTANG INDONESIA

1.Indonesia berada di urutan ke 5 di 10 besar negara yang memiliki utang luar negeri terbesar di dunia setelah Brazil, Rusia, Meksiko, dan Cina dengan total utang luar negeri US$150,875,000,000 Di bawah Indonesia masih ada Argentina, Korea Utara, Turki, India dan Thailand.

2.27.1% orang Indonesia berada di bawah garis kemiskinan. Secara global, tidak mengecewakan karena urutan pertama ditempati oleh Palestina, Liberia dan Moldova masing masing sekitar 80%. Indonesia masih berada di urutan 88 dari 134 negara. Garis kemiskinan terendah ditempati Cina Taiwan yang hanya 0.9% dari jumlah penduduknya.

3. Dari 1000 kelahiran bayi di Indonesia, terdapat 35 yang meninggal sehingga infant mortality di Indonesia berada di urutan ke 77 di dunia dari 226 negara. Tertinggi adalah Negara Anggola (187) diikuti Afganistan (163). Paling rendah dari kategori ini adalah Singapore, hanya 2.29.

4.Hanya 12.1% orang Indonesia yang belum bisa membaca saat ini. Ini termasuk urutan ke 96 dari 177 negara. Ranking pertama yaitu hanya 0.1% berbagi 20 negara yaitu: Australia, Austria, Belgia, Kanada, Republik Czech, Denmark, Finland, Perancis, Georgia, Jerman, Islandia, Irlandia, Jepang, Luxemburg, Belanda, Selandia Baru, Norwegia, Swedia, Inggris dan
Amerika Serikat

5.Dari daftar negara pengguna Internet terbanyak, Indonesia menempati urutan ke 18 dengan jumlah pengguna kurang lebih 8 juta orang dibawah (AS, Cina, Jepang, Jerman, Korsel, Inggris, Perancis, Itali, India, Kanada, Meksiko, Spanyol, Australia, Polandia, Malaysia, dan Belanda)

6.Orang Indonesia menghabiskan 19,7 jam per minggu untuk menonton televisi (urutan ke 5 di dunia) . Thailand menempati urutan pertama (22 jam), Filipina (21), Mesir (20.9) dan Turki (20.2)

7.Dari 159 Negara yang dipersepsikan sebagai Negara yang bersih dari Korupsi, Indonesia menempati urutan ke 137 bersama-sama dengan Kamerun, Ethiopia, Irak, Liberia dan Uzbeskitan. Lima negara bersih korupsi dari atas adalah : Islandia, Finlandia, Selandia Baru, Denmark, Singapura. Masih ada beberapa negara di bawah Indonesia dan urutan terakhir ditempati Bangladesh dan Chad, sebuah negara di Afrika Tengah.

8.Kebebasan Pers di Indonesia berada di urutan ke 102 sebagai negara yang memiliki kebebasan Pers paling baik dari 167 negara. Kebebasan Pers terburuk dipegang negara Korea Utara. Sementara paling atas ditempati Finland, diikuti oleh Islandia, Norwegia, Belanda dan Denmark.

9.Rata-rata orang Indonesia dapat bertahan hidup sampai dengan usia 69 tahun, ini menempatkan Indonesia di urutan terbaik 138 dari 225 negara. Andorra menempati urutan pertama (83) diikuti Macau (82) dan San Marino, Singapore, Hongkong dan Jepang masing-masing (81 tahun)

10.10.90% angka pengangguran formal terdeteksi di Indonesia. Ini menempati urutan ke 109 dari 196 negara. Zimbabwe, Liberia dan Nauru berada di tingkat paling bawah masing-masing 80%, 85% dan 90%. Di Andorra dan Norfolk Island hampir dipastikan tidak ada penggangguran (0%)


11.Untuk tinggal, Jakarta termasuk dalam 50 besar sebagai kota yang termahal. Dari 71 negara, Jakarta ada pada urutan ke 50 dengan index rate 55.5 termasuk harga sewa rumah, apartment. Kota termahal di dunia dipegang oleh London dengan index 122 diikuti Oslo, New York, Tokyo, Copenhagen, Hong Kong, Zurich, Paris, Chicago dan Geneve. Urutan terakhir di 3 paling
bawah adalah : Karachi, Boenos Aires, Mumbay.

12.Tim Sepak Bola Indonesia berada di urutan 110, versi Ranking FIFA. 10 besar masih dipegang oleh Brazil, Ceko, Belanda, Meksiko, USA, Spanyol, Portugal, Perancis, Argentina dan Inggris. Paling bawah masih ada Amerikan Samoa, Guam, Turks and Caucus Island.

13.Jakarta Indonesia termasuk dalam 10 besar kota terbesar di dunia dan masuk dalam urutan ke empat setelah Seoul, Sao paolo dan Mumbay. Di bawah Jakarta adalah Karachi, Moscow, Istanbul, Mexico dan Shanghai.

sumber:http://standalone.blogsome.com/2006/07/03/serba-serbi-tentang-indonesia/

Karena pimpinan sidang BODOH rapat paripurana ricuh!!!!

Setelah pembacaan hasil Pansus Century oleh Ketua Pansus Century Idrus Marham, banjir interupsi langsung menyeruak di sidang paripurna DPR. Gara-gara banjir interupsi, sidang pun ricuh. Sejumlah anggota DPR teriak dan sebagian lagi bergerak maju menuju meja pimpinan DPR.

Hingga pukul 15.25 WIB, Selasa (2/3/2010), suasana ricuh masih berlangsung. Ketua DPR Marzuki Alie meminta peserta sidang untuk tertib. "Tolong pimpinan juga diberi kesempatan bicara," kata Marzuki.

Interupsi pertama dilakukan oleh Bambang Soesatyo, anggota DPR dari Fraksi Partai Golkar. Bambang mengingatkan mengenai usulan Pansus agar sidang paripurna diselesaikan hari ini, dengan melakukan voting.

Setelah itu banyak sekali anggota DPR yang melakukan interupsi. Antara lain Akbar Faizal dan beberapa orang dari Partai Demokrat, termasuk Irawadi Syamsuddin. Kericuhan semakin terjadi saat anggota Fraksi Partai Demokrat menyampaikan bukti baru ke pimpinan DPR.

Anggota DPR dari FKB Lily Wahid meminta interupsi, namun dicuekin. Sampai akhirnya sekitar pukul 12.15 WIB, sejumlah anggota DPR bergerak dari kursinya dan maju ke pimpinan DPR.

Karena para interuptor tak diakomodir, akhirnya semaki banyak anggota DPR yang merangsek ke maju pimpinan sidang. Bahkan, nyaris terjadi baku hantam. Teriakan-teriakan anggota DPR terus menggema. Hingga pukul 12.30 WIB, kericuhan masih berlangsung dan belum reda.

sumber detik.com